Garutplus.co.id — Memperingati Hari Pendidikan Nasional ke-65 yang bertepatan dengan Milad Forum Aliansi Guru dan Tenaga Kependidikan (Fagar) ke-19, Ketua Fagar Ma’ol Abdul Faqih menyerukan agar pemerintah daerah segera memberikan kejelasan terkait nasib guru honorer kategori R2 dan R3 di Kabupaten Garut.
Ma’ol Abdul Faqih menyampaikan harapan agar pada awal pekan depan, sudah ada langkah konkret dari pemerintah daerah. Ia mendesak agar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) membuka informasi mengenai status R2 dan R3, yang selama ini masih belum jelas.
“Kami minta hanya 15 orang, tapi ternyata ada yang 30, ada juga yang 20. Ini menunjukkan belum ada sinkronisasi data yang terbuka. Kami sangat berharap kejelasan segera diberikan,” ujarnya.
Ma’ol juga menyayangkan ketidakhadiran Kepala Dinas Pendidikan dalam acara tersebut, meskipun memaklumi karena kesibukan. Padahal, menurutnya, kehadiran KDM sangat dinantikan oleh para guru untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Dalam peringatan tersebut, Fagar juga memberikan penghargaan dan santunan simbolis melalui program “Pagar Peduli” kepada sejumlah guru yang menunjukkan dedikasi tinggi meski menghadapi keterbatasan. Penghargaan diberikan kepada guru tertua, guru dengan masa pengabdian terlama, guru berprestasi hingga tingkat internasional, serta guru paling kreatif.
Ma’ol menambahkan, saat ini terdapat sekitar 6.400 guru honorer R2 dan R3 di Kabupaten Garut yang telah diusulkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Bahkan menurutnya, anggaran gaji telah disiapkan. Namun, karena informasi yang belum dibuka, para guru masih menanti kejelasan nasib mereka.
“Di momen milad ini, saya secara tegas mengajak Pemerintah Daerah Kabupaten Garut untuk bersama-sama bersilaturahmi ke pusat, ke Jakarta, agar informasi segera dibuka dan nasib teman-teman honorer bisa lebih pasti,” pungkasnya.***
