Garutplus.co.id – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut Aja Rowikarim, bersama jajaran direksi, melakukan serangkaian Focus Group Discussion (FGD) di delapan cabang PDAM di Kabupaten Garut. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan solusi menghadapi potensi krisis air bersih akibat musim kemarau yang diperkirakan akan datang.
FGD pertama dilaksanakan di Cabang Banyuresmi, tepatnya di SPAM IKK Cibatu. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilakukan di Cabang Tarogong Kaler, Cabang Cilawu, dan Cabang Karpaw. Rencananya, kunjungan ini akan dilanjutkan ke seluruh delapan cabang PDAM di Garut.
Dalam setiap FGD, Direktur Utama didampingi oleh Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan, Kabag Hubungan Langganan, Kabag Produksi dan Distribusi, Kabag Sumber Daya Manusia (SDM), serta Kabag Keuangan. Mereka bersama-sama menganalisis potensi kendala teknis dan non-teknis yang mungkin dihadapi selama musim kemarau, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatifnya.
Kabag Perencanaan menyatakan bahwa FGD ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat selama musim kemarau. “Kami ingin memastikan bahwa setiap cabang siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul, baik dari segi teknis maupun non-teknis,” ujarnya.
Direktur Utama menambahkan bahwa melalui FGD ini, diharapkan tercipta sinergi antara manajemen pusat dan cabang, serta antara PDAM dengan masyarakat. “Kolaborasi yang baik akan memudahkan kami dalam menghadapi berbagai tantangan dan memastikan pelayanan air bersih tetap optimal,” katanya.
Dengan dilaksanakannya FGD di seluruh cabang, PDAM Tirta Intan Garut menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kesiapan menghadapi musim kemarau. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi perusahaan daerah lainnya dalam menghadapi tantangan serupa.