Objek wisata Sabda Alam Cipanas mulai kembali dibuka
GARUTPLUS.CO.ID, GARUT – Objek wisata di Kabupaten Garut mulai kembali dibuka hari ini Sabtu (4/7). Meski masa pandemi Covid-19 masih berlangsung, para pengelola Hotel dan restoran terus melakukan pembenahan dan pemberlakuan protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan. Rudy menyampaikan bahwa ia sudah menbuka industri wisata di Garut pada awal bulan kemarin.
“Bulan Juni 2020 ini Garut sudah bisa membuka wisata dan sudah bisa mempertanggungjawabkan dari sisi penanganan (virus) Corona,” katanya usai membuka wisata Sabda Alam Garut, Jumat Petang 3 Juli 2020.
Rudy juga mengatakan bahwa ia tetap akan menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa ekonomi harus bergerak salah satunya industri wisata.
“Kami mempersilakan (untuk membuka) wisata di Cipanas karena ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan,” kata kepada Kantor Berita RMOLJabar.
Cuman kata Rudy memang masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
“Kita ingin masyarakat datang kesini (Cipanas) untuk menggunakan masker, cuman kalau renang ga usah pake masker,” katanya.
Ia mengatakan bahwa management ini sudah layak untuk kembali dibuka. Pihaknya juga bakal terus melakukan pemantauan melalui tim surpelen.
“Disini (Sabda Alam) sudah ada gugus tugasnya, kita juga punya tim surpelen agar terus melakukan pemantauan,” katanya.
Sementara itu, Komisaris PT Sabda Alam Dr. H Amung Mamun bahwa saat ini merupakan kesempatan emas dengan diberikannya kepercayaan dari pemerintah.
“Ini merupakan kesempatan emas, dimana penanganan (virus corona) di Garut sudah sangat bagus,” katanya.
“Kami tentu dari Sabda Alam ingin memanfaatkan dengan baik, kami juga rindu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan,” ucapnya.
Amung mengatakan pada saat tutup tiga bulan yang lalu banyak wisatawan lokal yang datang. Namun karena masa pandemi dan belum ada kebijakan untuk membuka maka pihaknya tetap belum bisa melayani.
Ia berharap dengan sudah mulai kembali dibukanya industri wisata ini bisa mengeliatkan ekonomi di Garut, terutama industri wisata.
Editor Hilal SH
