GarutPlus.co.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat menggelar kegiatan konsolidasi dan silaturahmi ke seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN mengenai susunan pengurus harian DPW PAN Jawa Barat yang baru.
Acara konsolidasi kali ini digelar di kantor DPD PAN Garut, Jalan Pembangunan, Garut. Sekretaris Wilayah DPW PAN Jawa Barat Ivan Fadilah menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mempererat sinergi antarstruktur partai hingga tingkat daerah.
“Alhamdulillah, hari ini kami mengadakan konsolidasi dan silaturahmi. Setelah menerima SK dari DPP, kami langsung bergerak untuk menyapa seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” ujarnya.
Menurutnya, agenda ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi momen penting untuk memperkuat sistem dan struktur organisasi di seluruh tingkatan.
“Yang paling krusial bukan pertemuannya, tapi bagaimana kita membangun struktur yang kuat dan solid di seluruh daerah,” tambahnya.
Terkait arah partai menuju Pemilu 2029, ia menegaskan bahwa DPW Jawa Barat berkomitmen untuk menjalankan visi besar Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, yaitu menempatkan PAN di posisi empat besar nasional.
“Arahan dari Ketua Umum jelas, targetnya PAN masuk empat besar pada 2029. Itu menjadi motivasi bagi kami di Jawa Barat,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan Zulkifli Hasan maju sebagai calon presiden di 2029, ia menjawab diplomatis.
“Belum ada informasi sejauh itu, tapi kemampuan dan kepemimpinan beliau sangat pantas untuk posisi tersebut,” ujarnya.
Mengenai kondisi internal partai, ia menekankan bahwa PAN saat ini berada dalam suasana yang harmonis dan solid.
“PAN punya slogan Saudaraku. Artinya kita semua adalah saudara, tidak ada konflik internal. Justru sekarang fokus kita adalah memperkuat barisan untuk 2029,” jelasnya.
Selain memperkuat struktur, DPW PAN Jawa Barat juga menargetkan peningkatan perolehan kursi legislatif, khususnya di daerah yang belum memiliki keterwakilan.
“Prioritas kami adalah kabupaten dan kota yang belum punya kursi DPRD, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun DPR RI. Daerah-daerah itu akan menjadi fokus utama,” tuturnya.
Restrukturisasi Pengurus Jadi Fokus di Garut
Sementara itu, Ketua DPD PAN Garut, Irwandani, menjelaskan bahwa kegiatan konsolidasi yang dilakukan DPW dan DPD merupakan langkah penting untuk merapikan kembali struktur kepengurusan partai pasca pemilu.
“Konsolidasi ini bukan hanya silaturahmi, tapi juga untuk mengekstrurisasi pengurus-pengurus yang masih kosong. Setelah pileg, pilpres, dan pilkada, memang ada beberapa posisi DPC yang lowong,” ungkapnya.
Menurutnya, kekosongan itu terjadi karena sejumlah kader berpindah profesi, seperti menjadi pegawai P3K, kepala desa, atau meninggal dunia, bahkan ada yang pindah partai politik.
“Saat ini kami sedang membereskan restrukturisasi kepengurusan. Beberapa posisi kosong akan segera diisi agar mesin partai tetap berjalan optimal,” katanya.
Irwandani menambahkan bahwa PAN menerapkan aturan tegas bagi kader yang maju dari partai lain.
“Kalau ada yang mencalonkan diri lewat partai lain tanpa mengundurkan diri, otomatis sudah kita keluarkan dari kepartaian,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya soliditas antarstruktur partai sebagai kunci kebesaran PAN ke depan.
“Kehadiran DPW ke daerah ini tujuannya untuk memperkuat struktur. Partai akan besar kalau soliditas dan kekompakan pengurusnya terjaga,” tutupnya.






