Desa Sukasenang Kembangkan Pemetaan Ekonomi Digital, Gandeng Universitas Terbuka dan Teknologi Spasial

Garutplus.co.id – Dalam upaya mendorong kemandirian dan kemajuan ekonomi lokal, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, menggelar kegiatan pemetaan potensi ekonomi desa berbasis teknologi WebGIS (Web-Based Geographic Information System). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 23 Juni 2025 dan melibatkan masyarakat, pelaku UMKM, serta dukungan dari akademisi Universitas Terbuka.

Program ini merupakan inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk membantu pemerintah desa dalam mengidentifikasi, memetakan, dan menampilkan potensi ekonomi lokal secara digital dan interaktif. Teknologi WebGIS memungkinkan masyarakat mengakses informasi strategis desa seperti lokasi UMKM, lahan pertanian unggulan, serta aset desa lainnya secara langsung melalui peta digital di ponsel maupun komputer.

Pemetaan Digital dan Partisipatif

Dosen Universitas Terbuka, Guntur Bagus Pamungkas, selaku narasumber utama menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Warga dan perangkat desa diajak untuk mendata potensi lokal seperti usaha mikro, komoditas pertanian, hingga lokasi strategis desa. Kami percaya pembangunan desa akan semakin efektif bila didukung dengan data spasial yang akurat dan partisipatif,” ungkap Guntur.

Kegiatan dimulai pukul 13.30 WIB di Kantor Desa Sukasenang dengan pertemuan bersama warga, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke beberapa titik UMKM, Bumdes, serta lahan pertanian untuk melakukan pengisian data spasial secara langsung.

Melalui form digital, warga diberikan akses untuk mengisi data potensi desa yang selanjutnya diolah dan divisualisasikan ke dalam platform WebGIS. Hal ini diharapkan mampu memperkuat keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan yang berbasis bukti.

Manfaat Langsung bagi Desa

Kepala Desa Sukasenang, Iwan Ridwan, menyampaikan apresiasi atas kontribusi ilmu dan teknologi yang diberikan kepada warganya, khususnya pelaku UMKM.

“Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan. Ini kali pertama Universitas Terbuka hadir langsung ke desa kami. Harapannya, ke depan, teknologi ini dapat meningkatkan ekonomi lokal dan mendorong kemandirian masyarakat, khususnya UMKM,” ujar Iwan.

Saat ini, sebanyak 20 UMKM lokal dari berbagai sektor seperti kuliner dan kerajinan telah dilibatkan dalam proses digitalisasi. Menurut Iwan, sejak tahun 2012, Desa Sukasenang telah menjadi desa binaan yang terus berkembang secara mandiri dan aktif membangun kapasitas warganya.

Langkah Lanjutan: Evaluasi dan Monitoring

Sebagai kelanjutan program ini, rencananya akan dilakukan evaluasi progres kegiatan pada Agustus atau September 2025, yang akan dilaksanakan oleh salah satu pimpinan Universitas Terbuka. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas implementasi peta interaktif dan sejauh mana masyarakat desa memanfaatkannya dalam pengambilan keputusan pembangunan.

Output akhir dari kegiatan ini akan berbentuk peta interaktif digital yang dapat diakses secara daring, menjadi media promosi potensi desa serta alat bantu perencanaan pembangunan berbasis data spasial.

Ketua: Guntur Bagus Pamungkas, S.T., M.P.W.K.

Anggota:

1. Khoirina Fajriani, S.T., M.P.W.K.

2. Lintang Rahmayana, S.T., M.P.W.K.

3. Diar Prihatmala Istiana

4. Mochammad Ikhsan***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *