GARUT.CO.ID, OTOMOTIF Tingkah laku atau gestur yang diperlihatkan oleh para pembalap ini membuat The Doctor, julukan Valentino Rossi, menjadi naik pitam. Foto: id.wikipedia.org

Tak hanya terjadi di dalam lintasan, perseteruan pun berlangsung hingga balapan selesai. Lalu, siapa saja pembalap MotoGP yang dibenci oleh Rossi?

  1. Casey Stoner

Pada 2007 – 2010, Stoner muncul sebagai pesaing terdekat Valentino Rossi dalam memperebutkan gelar disepanjang tahun tersebut. Bersama Ducati, Stoner tampil beringas, sedangkan The Doctor membela tim Yamaha.

Karena perebutan gelar juara, Rossi dan Stoner sering terlibat insiden selama balapan. Yang paling bersejarah adalah MotoGP Amerika Serikat 2008 yang berlangsung di Laguna Secca. Kala itu, Valentino Rossi menyalip Casey Stoner dengan kasar di tikungan Corkscrew sekaligus melewati area gravel (pasir di pinggir lintasan).

Namun, pengawas balapan tidak menganggap itu (aksi Rossi) sebagai pelanggaran. Padahal, Ducati sudah melakukan protes pada saat itu.

“Saya merasa itu kemenangan krusial dalam perebutan gelar MotoGP 2008. Saya masih ingat balapan ini. Di Laguna Seca, Casey selalu sangat cepat,” ucap The Doctor. (Foto: inews.id)

2. Sete Gibernau

Pembalap satu ini merupakan kompetitor terkuat Rossi pada perebutan gelar 2003 dan 2004. Tak heran, kedua pembalap ini selalu terlibat konflik di tahun tersebut. Bukan hanya pada 2003 dan 2004, pada MotoGP 2005 pun mereka berdua terlibat insiden.

Kala itu, di tikungan lap terakhir MotoGP Jerez 2005, Rossi dan Sete saling bersenggolan yang membuat Sete terpental hingga keluar lintasan dan Rossi pun keluar sebagai pemenang.

Saat di podium, Rossi pun dicemooh oleh para penonton. Mengingat Sete Gibernau merupakan orang Spanyol sekaligus tuan rumah di lintasan tersebut. (Foto: motorplus-online.com)

3. Jorge Lorenzo

Periode 2008 – 2010 dan 2013 – 2016, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi membela tim yang sama, yaitu Yamaha. Bukannya saling mendukung, mereka malah saling mencemooh satu sama lain. Hal itu terjadi karena keduanya sama – sama mengincar gelar juara.

“Awalnya tidak mudah. Pada 2009, saya tidak suka Yamah mengontrak anak muda yang tampil kompetitif sebagai rekan setim saya. Namun, segalanya sudah berubah. Kami sudah lebih dewasa,” ucap Rossi.

“Kami tahu peran masing – masing. Kami bekerja sama untuk pengembangan motor. Kemudan, tentu saja kami tampil jauh lebih kompetitif dan selalu ingin meraih kemenangan,” lanjut pemegang gelar juara tujuh kali MotoGP tersebut.

Perseteruan kedua pembalap yang paling sengit terjadi pada 2015. Saat itu, keduanya bersaing hingga balapan terakhir untuk perebutan gelar juara. (Foto: detik.com)

4. Marc Marquez

Marquez awalnya mengidolakan The Doctor. Namun, pada 2015, Marquez dan Rossi sering terlibat insiden. Pertama, pada 2015 di Argentina, Marc Marquez terjauth usai menabrak ban belakang Valentino Rossi.

Lalu, di tahun yang sama, Rossi dan Marquez bersenggelon di chicane (tikungan berbentuk S) saat lap terakhir di Belanda. Kala itu, keduanya sama – sama terjatuh ke gravel, namun Rossi lah yang berhasil memenangkan balapan.

Puncaknya, saat di Malaysia 2015, Rossi terciduk menendang Marc hingga terjatuh. Sejak insiden itu, hubungan keduanya tak pernah membaik. Bahkan, insiden tersebut sampai viral hingga ke media sosial. (Foto: otomotif.kompas.com)

5. Max Biaggi

Siapa yang akan menyangka, jika rekan satu negaranya akan menjadi musuh bubuyutan The Doctor. Meskipun sama – sama orang Italia, kedua pembalap ini sering terlibat adu mulut.

Di kelas 500cc yang diadakan di Sirkuit Suzuka, Jepang pada 2001, Max menyikut Rossi hingga keluar lintasan.

Di luar dugaan, Rossi mengejar Max dan mengacungkan jari tengah ke arah seniornya tersebut.

Kemudian pada seri ke-6 di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Rossi dan Max saling baku hantam. Sebelum naik podium, keduanya saling adu mulut yang berujung aksi saling pukul.

“Sebelum menuju podium, saya melihat Biaggi menyuruh saya bergerak cepat naik ke atas. Saat itu. Matanya merah dan sangat terlihat kalau dia emosi,” kata Valentino Rossi di autobiografi-nya yang berjudul ‘What If I Never Tried It’.

“Setelah itu kami adu mulut saling menyalahkan. Biaggi mulai menampar dan saya memukul balik. Saling tampar dan baku hantam terjadi di belakang podium, sampai akhirnya panitia memisahkan kami,” lanjut Valentino Rossi. (Foto: bolasport.com)